Fashion di Indonesia kini tak lagi sekadar soal gaya berpakaian—ia telah menjelma menjadi bagian penting dari ekspresi budaya, industri kreatif, dan kekuatan ekonomi nasional. Dalam beberapa dekade terakhir, Indonesia mengalami pertumbuhan pesat di sektor fashion, baik dari segi tren, brand lokal, hingga kehadiran di kancah internasional.
1. Warisan Budaya sebagai Sumber Inspirasi Fashion
Salah satu kekuatan utama fashion Indonesia adalah kekayaan budaya yang luar biasa. Setiap daerah memiliki motif, kain, dan gaya busana khas:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
-
Batik dari Jawa, yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia.
-
Tenun ikat dan songket dari Nusa Tenggara, Sumatra, dan Kalimantan.
-
Ulos dari Sumatra Utara yang kini dikreasikan dalam bentuk modern seperti blazer dan outer.
Desainer-desainer muda Indonesia banyak yang mengangkat motif tradisional ke dalam siluet kontemporer, menciptakan perpaduan antara heritage dan modernitas yang unik dan diminati pasar lokal maupun global.
2. Pertumbuhan Brand Lokal dan Ekonomi Kreatif
Dalam 10 tahun terakhir, brand fashion lokal tumbuh pesat. Nama-nama seperti:
-
Cottonink, Sejauh Mata Memandang, IKYK, dan Danjyo Hiyoji
-
Serta pelaku modest fashion seperti Ria Miranda, Zaskia Mecca, dan Jenahara
…menjadi bukti bahwa brand Indonesia mampu bersaing dalam hal desain, kualitas, dan nilai cerita.
Didukung oleh platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, dan Zalora, serta kampanye seperti “Bangga Buatan Indonesia”, fashion lokal semakin mudah dijangkau oleh konsumen di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
3. Tren Fashion Indonesia Saat Ini
Tren fashion di Indonesia sangat dinamis dan dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk media sosial, budaya pop Korea dan Barat, serta kondisi iklim tropis.
Beberapa tren terkini di 2025:
-
Fashion sustainable: Masyarakat mulai sadar akan dampak lingkungan, mendorong brand untuk menggunakan bahan ramah lingkungan dan produksi etis.
-
Modest fashion: Gaya berbusana sopan dan tertutup tetap kuat di kalangan perempuan muda, tapi kini tampil lebih stylish dan modern.
-
Streetwear lokal: Remaja dan pemuda menyukai brand lokal dengan gaya urban dan desain grafis unik seperti Erigo, Thanksinsomnia, dan Crooz.
-
Genderless fashion: Tren pakaian uniseks dan inklusif mulai diterima, terutama di kalangan Gen Z urban.
4. Peran Fashion Week dan Ajang Internasional
Indonesia Fashion Week (IFW), Jakarta Fashion Week (JFW), dan Muslim Fashion Festival (MUFFEST) menjadi panggung utama bagi desainer lokal untuk menampilkan karya terbaik mereka. Beberapa desainer bahkan menembus pasar dunia, tampil di:
-
Paris Fashion Week
-
Tokyo Fashion Week
-
Dubai Modest Fashion Week
Mereka membawa nama Indonesia melalui desain yang unik dan bernuansa budaya lokal.
5. Tantangan Industri Fashion di Indonesia
Meski bertumbuh, industri fashion Indonesia masih menghadapi sejumlah tantangan:
-
Persaingan dengan produk luar yang lebih murah, khususnya dari China.
-
Kurangnya bahan baku lokal berkualitas tinggi.
-
Kesadaran konsumen yang masih rendah terhadap fashion berkelanjutan.
-
Kesenjangan keterampilan di daerah pengrajin tradisional yang belum terhubung langsung ke pasar modern.
Kesimpulan:
Fashion Indonesia adalah cermin dari keragaman, kreativitas, dan kekuatan budaya bangsa. Dengan semakin banyaknya talenta muda, dukungan teknologi digital, serta kesadaran konsumen terhadap nilai-nilai lokal dan keberlanjutan, industri fashion Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemimpin regional—bahkan global. Dari batik hingga streetwear, dari modest fashion hingga sustainable design, fashion Indonesia adalah ekspresi diri, identitas, dan kebanggaan nasional.