📉 Kemiskinan Menurun, Angka Per Maret 2025
-
Data resmi dari BPS per Maret 2025 mencatat bahwa persentase penduduk miskin sebesar 8,47%, turun 0,10 poin dibandingkan September 2024 (8,57%).❗kontan.co.id+15Badan Pusat Statistik Indonesia+15Cekricek.id+15
-
Secara jumlah, jumlah penduduk miskin tercatat 23,85 juta jiwa, turun dari 24,06 juta pada September 2024 serta 25,22 juta pada Maret 2024.CNA.id: Berita Indonesia, Asia dan Dunia
🏘 Kota vs Desa & Kemiskinan Ekstrem
-
Kemiskinan ekstrem diukur sebesar 0,85% dari populasi (~2,38 juta orang), turun dari 1,26% pada Maret 2024.Facebook+15Badan Pusat Statistik Indonesia+15Infobank News+15
-
Angka kemiskinan di desa turun dari 11,34% ke 11,03%, sedangkan di perkotaaan justru sedikit meningkat dari 6,66% ke 6,73%.Badan Pusat Statistik Indonesia+4Badan Pusat Statistik Indonesia+4Indo Premier+4
📊 Faktor Penurunan & Tren Ketimpangan
-
BPS menyebut bahwa penurunan di desa terjadi karena meningkatnya Nilai Tukar Petani (NTP) dan akses masyarakat desa terhadap pangan lokal yang lebih stabil.kontan.co.id+7Antara News+7CNA.id: Berita Indonesia, Asia dan Dunia+7
-
Ketimpangan (Gini Ratio) juga membaik, turun dari 0,381 ke 0,375, mencerminkan distribusi pendapatan yang lebih merata antara kota dan desa.kontan.co.id+4Badan Pusat Statistik Indonesia+4Indo Premier+4
✅ Ringkasan Sorotan Data Kemiskinan Q1 2025
Indikator | Nilai Maret 2025 | Perubahan dari September 2024 |
---|---|---|
Tingkat kemiskinan nasional | 8,47% (~23,85 juta orang) | Turun 0,10 poin |
Kemiskinan ekstrem | 0,85% (~2,38 juta orang) | Turun sejak Maret 2024 |
Kemiskinan di perkotaan | 6,73% | Naik kecil |
Kemiskinan di pedesaan | 11,03% | Turun dibanding 11,34% |
Gini Ratio | 0,375 | Turun dari 0,381 |
✨ Kesimpulan
Penurunan angka kemiskinan di Indonesia hingga 8,47% pada Maret 2025 adalah capaian signifikan—terendah dalam dua dekade terakhir. Meski kemiskinan ekstrem dan ketimpangan mulai mereda, tantangan masih ada di daerah perkotaan dan tingkat ketimpangan antarwilayah. Evaluasi kebijakan fiskal dan bantuan sosial tetap dibutuhkan untuk mempertahankan momentum positif ini.