Para ilmuwan baru-baru ini mengungkapkan penemuan luar biasa di kedalaman Laut Pasifik bagian utara, tepatnya di Palung Kuril-Kamchatka dan Palung Aleutian, yang terletak antara Rusia dan Alaska. Menggunakan submersible Fendouzhe, tim peneliti berhasil menyelam hingga kedalaman 9.533 meter, mencatatkan rekor penemuan komunitas kehidupan laut di kedalaman paling dalam yang pernah terdokumentasi. Reuters+2The Washington Post+2AP News+2The Washington Post+2Vox+2Reuters+2
Di kedalaman ekstrem ini, para peneliti menemukan ekosistem yang hidup tanpa mengandalkan sinar matahari. Sebaliknya, organisme-organisme seperti cacing tabung merah, kerang putih besar, dan berbagai makhluk lainnya bertahan hidup dengan memanfaatkan senyawa kimia seperti hidrogen sulfida dan metana yang merembes dari kerak bumi. Proses ini dikenal sebagai kemosintesis, di mana mikroba mengolah senyawa kimia tersebut menjadi energi yang digunakan oleh organisme lain dalam rantai makanan bawah laut. AP News
Penemuan ini tidak hanya menambah wawasan kita tentang kemampuan kehidupan untuk beradaptasi di lingkungan ekstrem, tetapi juga membuka kemungkinan baru dalam pencarian kehidupan di luar bumi. Kehadiran senyawa seperti metana dan hidrogen sulfida di planet lain, seperti bulan Europa milik Jupiter, menjadikan ekosistem kemosintetik ini relevan dalam studi astrobiologi. Reuters+2The Washington Post+2Vox+2
Selain itu, penemuan ini juga menyoroti pentingnya perlindungan terhadap ekosistem laut terdalam yang masih belum banyak diketahui. Kegiatan manusia seperti penambangan laut dalam dapat mengancam kelangsungan hidup spesies-spesies unik yang ditemukan di kedalaman ini. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan lingkungan laut agar ekosistem ini tetap lestari untuk generasi mendatang.